KabarCiamis.com – Sejumlah pesawat tempur Israel pada Minggu (29/9/2024) mengebom dua pelabuhan dan dua pembangkit listrik di Hodeidah, kota wilayah barat yang dikuasai Houthi di Yaman. Padahal sehari sebelumnya Houthi yang didukung Iran mengeklaim telah menembakkan rudal balistik dan drone ke Israel.
TV Al-Masirah yang dikelola Houthi melaporkan bahwa pesawat tempur Israel melancarkan sejumlah serangan udara di pelabuhan Kota Hodeidah dan pelabuhan Ras Issa, termasuk terminal ekspor minyak utama dan pembangkit listrik Al-Hali dan Al-Katheeb.
Serangan udara tersebut sepenuhnya menghancurkan pembangkit listrik Al-Hali, pembangkit listrik utama Hodeidah dan menjadikannya tidak dapat dioperasikan dan mengubur para pekerja.
Al-Masirah mengatakan tiga pekerja ditemukan di bawah puing-puing pabrik. Tim penyelamat berusaha menemukan lebih banyak orang yang terjebak.
Gambar dan video yang dibagikan di media sosial menunjukkan bola api besar dan asap di fasilitas penyimpanan minyak yang menjadi sasaran di Pelabuhan Hodeidah dan lokasi lain.
Militer Israel mengatakan bahwa pesawat tempurnya menyerang sasaran Houthi di Hodeidah dan wilayah Ras Issa. Serangan udara terhadap fasilitas di Hodeidah akan menyebabkan kepanikan pembelian minyak.
Perusahaan minyak yang dikelola Houthi segera mengeluarkan pernyataan setelah serangan tersebut. Mereka meyakinkan orang-orang di daerah yang dikuasainya bahwa terdapat persediaan minyak yang cukup dan memberi tahu pemilik stasiun bahan bakar untuk tidak melakukan penutupan stasiun atau menaikkan harga.
“Perusahaan Minyak Yaman menegaskan bahwa mereka telah mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk keadaan darurat apa pun dan situasi pasokan di zona bebas sepenuhnya stabil,” katanya dalam suatu pernyataan.
Dilansir dari mediaindonesia.com. Serangan udara tersebut terjadi sehari setelah kelompok Houthi mengeklaim telah meluncurkan rudal balistik di Bandara Internasional Ben Gurion Israel dan berjanji akan melakukan serangan drone serta rudal serupa terhadap Israel untuk mendukung Palestina guna memberikan tekanan pada Israel agar mengakhiri perangnya di Jalur Gaza.
Pesawat tempur Israel pertama kali melancarkan serangan udara terhadap sasaran Houthi di Hodeidah pada 20 Juli, menewaskan dan melukai sekitar 90 orang, sehari setelah Houthi menembakkan drone ke Tel Aviv, menewaskan satu orang dan melukai beberapa lainnya.
Sejak November, kelompok Houthi telah menembakkan ratusan rudal balistik dan drone ke kapal komersial dan angkatan laut internasional di Laut Merah serta laut lain di lepas pantai Yaman serta ke Israel yang diklaim oleh milisi Yaman sebagai upaya untuk mendukung rakyat Palestina.
(Leon)